Dalam design yang diperlukan hanyalah sebuah wawasan baru agar bisa kreatif dan inovatif , design gambar itu menyenangkan kalau dinikmati tapi bisa menjadi bosan bagi sebalik nya , dalam berkarya di butuh kan sebuah kesabaran dan ketelitian dalam membuat suatu sketsa , sketsa bukanlah suatu karya bagi seorang designer tapi hal yang di pikirkan dan menjadi terealisasi lah yang di sebut sebuah karya , dalam artikel ini saya akan menjelas kan bagaimana design itu dan apa saja hal yang di larang dapam pembuatan typografi ,dalam sebuah font banyak ide dan inovasi yang kita dapat bentuk kembali sehingga menjadi suatu karya baru, dan mungkin pembaca akan bertanya , Bagaimana memilih Font untuk Publikasi dengan Tepat?
Jika pertanyaan seperti tersebut lontarkan kepada desainer otodidak, akan ada beberapa jawaban berbeda-beda kita dapatkan, misalnya:
Dari situ kita dapat pahami pengunaan font yang benar dalam desain tapi dalam pengunaan font adahal yang harus di hindari dan sama sekali tidak boleh dalam pengunaan typografi tersebut , ini adalah hal yang tidak boleh di di berikan dalam pengunaan font :
1. Huruf Serif digunakan secara 'Capital' dalam Body text (Paragraph) terlalu banyak.
2. Menggunakan font Comic Sans pada publikasi serius dan yang tidak seharusnya.
Jika pertanyaan seperti tersebut lontarkan kepada desainer otodidak, akan ada beberapa jawaban berbeda-beda kita dapatkan, misalnya:
- "Insting aja”, gunakan insting artistik yang dimiliki
- "Kita harus tahu dulu ilmu tipografinya, mulai dari anatominya, jenisnya, sifat-sifatnya, sampai pada unsur keterbacaannya pada publikasi sesuai dengan jenis publikasi yang kita buat."
- "Yang sesuai dengan citra yang ingin dimunculkan pada jenis publikasinya.
- Font yang akan dipilih akan mewakili publikasi yang bersifat menerangkan benda statis (benda mati-biasanya jatuh ke jenis huruf Sans Serif) atau benda dinamis (benda hidup-biasanya jatuh ke pilihan huruf Serif). Dan uji kelayakan pertama ini belum bisa langsung dipakai sebelum melalui uji kelayakan yang kedua.
- Font yang dipilih akan dibaca untuk mewakili kalimat atau ucapan dari siapa atau institusi apa? Font untuk majalah yang akan dibaca oleh remaja dan anak-anak tentu berbeda dengan font untuk majalah politik...
- Bunyi kalimatnya akan dibaca dengan intonasi seperti apa? Resmi, anggun, elegan, dinamis, main-main, etnik, tegas, mengajak dengan tegas, melarang dengan keras, membujuk, menerangkan dengan sistematis, dll.
- Tren. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita memilih benda berdasarkan unsur tren. Misalnya saat lebaran kita memilih baju 'koko' atau safari. Saat olah raga kita memakai celana 'training' dan kaos oblong... Begitu juga dengan memilih huruf... Huruf untuk tren publikasi yang bersifat religius akan berbeda dengan tren untuk publikasi musik rock... Biasanya dengan mengikuti tren, kita akan menggunakan jenis font 'decorative' yang didesain khusus... Seperti misalnya film Harry Potter, Jurrasic Park, BATMAN, dll yang punya huruf khusus, maka kita pun akan berusaha untuk meniru gaya trennya.
Dari situ kita dapat pahami pengunaan font yang benar dalam desain tapi dalam pengunaan font adahal yang harus di hindari dan sama sekali tidak boleh dalam pengunaan typografi tersebut , ini adalah hal yang tidak boleh di di berikan dalam pengunaan font :
1. Huruf Serif digunakan secara 'Capital' dalam Body text (Paragraph) terlalu banyak.
2. Menggunakan font Comic Sans pada publikasi serius dan yang tidak seharusnya.
3. Huruf Script digunakan untuk Body Text terlalu banyak.
4. Menarik (stretching) huruf sehingga terlihat lebih “gepeng” atau “jangkung” dari ukuran font semula.
nah, dari sekian 4 hal yang di hindari yang saya jelas kan di artikel ini mungkin ada lagi tambahan yang masih kurang dalam penjelasan nya namun kurang lebih nya penulis minta maaf.
Di tulis oleh Muhamad Salman Alfarisi dan di modifikasi oleh Nandawan Libya Hasanah dan di publikasi oleh Notepedia